Suatu malam, jauh sepeninggal Rasulullah, Bilal bin Rabbah, salah seorang sahabat utama, bermimpi dalam tidurnya. Dalam mimpinya itu, Bilal bertemu dengan Rasulullah.
"Bilal, sudah lama kita berpisah, aku rindu sekali kepadamu," demikian Rasulullah berkata dalam mimpi Bilal.
"Ya, Rasulullah, aku pun sudah teramat rindu ingin bertemu dan mencium harum aroma tubuhmu," kata Bilal masih dalam mimpin-ya. Setelah itu, mimpi tersebut berakhir begitu saja. Dan Bilal bangun dari tidurnya dengan hati yang gulana. Ia dirundung rindu.
Keesokan harinya, ia menceritakan mimpi tersebut pada salah seorang sahabat lainnya. Seperti udara, kisah mimpi Bilal segera memenuhi ruangan kosong di hampir seluruh penjuru kota Madinah. Tak menunggu senja, hampir seluruh penduduk Madinah tahu, semalam Bilal bermimpi ketemu dengan nabi junjungannya.
Hari itu, Madinah benar-benar diselubungi rasa haru. Kenangan semasa Rasulullah masih bersama mereka kembali hadir, seakan baru kemarin saja Rasulullah tiada. Satu persatu dari mereka sibuk sendiri dengan kenangannya bersama manusia mulia itu. Dan Bilal sama seperti mereka, diharu biru oleh kenangan dengan nabi tercinta.
Menjelang senja, penduduk Madinah seolah bersepakat meminta Bilal mengumandangkan adzan Maghrib jika tiba waktunya. Padahal Bilal sudah cukup lama tidak menjadi muadzin sejak Rasulullah tiada. Seolah, penduduk Madinah ingin menggenapkan kenangannya hari itu dengan mendengar adzan yang dikumandangkan Bilal.
Akhirnya, setelah diminta dengan sedikit memaksa, Bilal pun menerima dan bersedia menjadi muadzin kali itu. Senjapun datang mengantar malam, dan Bilal mengumandangkan adzan. Tatkala, suara Bilal terdengar, seketika, Madinah seolah tercekat oleh berjuta memori. Tak terasa hampir semua penduduk Madinah menitiskan air mata. "Marhaban ya Rasulullah," bisik salah seorang dari mereka.
Sebenarnya, ada sebuah kisah yang membuat Bilal menolak untuk mengumandangkan adzan setelah Rasulullah wafat. Waktu itu, beberapa saat setelah malaikat maut menjemput kekasih Allah, Muhammad, Bilal mengumandangkan adzan. Jenazah Rasulullah, belum dimakam-kan. Satu persatu kalimat adzan dikumandangkan sampai pada kalimat, "Asyhadu anna Muhammadarrasulullah." Tangis penduduk Madinah yang mengantar jenazah Rasulullah pecah. Seperti suara guntur yang hendak membelah langit Madinah.
Kemudian setelah, Rasulullah telah dimakamkan, Abu Bakar meminta Bilal untuk adzan. "Adzanlah wahai Bilal," perintah Abu Bakar.
Dan Bilal menjawab perintah itu, "Jika engkau dulu membebaskan demi kepentinganmu, maka aku akan mengumandangkan adzan. Tapi jika demi Allah kau dulu membebaskan aku, maka biarkan aku menentukan pilihanku."
"Hanya demi Allah aku membebaskanmu Bilal," kata Abu Bakar.
"Maka biarkan aku memilih pilihanku," pinta Bilal.
"Sungguh, aku tak ingin adzan untuk seorang pun sepeninggal Rasulullah," lanjut Bilal.
"Kalau demikian, terserah apa kehendakmu," jawab Abu Bakar.
***
Di atas, adalah sepenggal kisah tentang Bilal bin Rabah, salah seorang sahabat dekat Rasulullah. Seperti yang kita tahu, Bilal adalah seorang keturunan Afrika, Habasyah tepatnya. Kini Habasyah biasa kita sebut dengan Ethiopia.
Seperti penampilan orang Afrika pada umumnya, hitam, tinggi dan besar, begitulah Bilal. Pada mulanya, ia adalah budak seorang bangsawan Makkah, Umayyah bin Khalaf. Meski Bilal adalah lelaki dengan kulit hitam pekat, namun hatinya, insya Allah bak kapas yang tak bernoda. Itulah sebabnya, ia sangat mudah menerima hidayah saat Rasulullah berdakwah.
Meski ia sangat mudah menerima hidayah, ternyata ia menjadi salah seorang dari sekian banyak sahabat Rasulullah yang berjuang mempertahankan hidayahnya. Antara hidup dan mati, begitu kira-kira gambaran perjuangan Bilal bin Rabab.
Keislamannya, suatu hari diketahui oleh sang majikan. Sebagai ganjarannya, Bilal di siksa dengan berbagai cara. Sampai datang padanya Abu Bakar yang membebaskannya dengan sejumlah uang tebusan.
Boleh dikata, di antara para sahabat, Bilal bin Rabah termasuk orang yang amat tegas dalam mempertahankan agamanya. Zurr bin Hubaisy, suatu ketika berkata, orang yang pertama kali menampakkan keislamannya adalah Rasulullah. Kemudian setelah beliau, ada Abu Bakar, Ammar bin Yasir dan keluarganya, Shuhaib, Bilal dan Miqdad.
Selain Allah tentunya, Rasulullah dilindungi oleh paman beliau. Dan Abu Bakar dilindungi pula oleh sukunya. Dalam posisi sosial, orang paling lemah saat itu adalah Bilal. Ia seorang perantauan, budak belian pula, tak ada yang membela. Bilal, hidup sebatang kara. Tapi itu tidak membuatnya merasa lemah atau tak berdaya. Bilal telah mengangkat Allah sebagai penolong dan walin-ya, itu lebih cukup dari segalanya.
Derita yang ditanggung Bilal bukan alang kepalang. Umayyah bin Khalaf, sang majikan, tak berhenti hanya dengan menyiksa Bilal saja. Setelah puas hatinya menyiksa Bilal, Umayyah pun menyerahkan Bilal pada pemuda-pemuda kafir berandalan. Diarak berkeliling kota dengan berbagai siksaan sepanjang jalan. Tapi dengan tegarnya, Bilal mengucap, "Ahad, ahad," puluhan kali dari bibirnya yang mengeluarkan darah.
Bilal bin Rabah, meski dalam strata sosial posisinya sangat lemah, tapi tidak di mata Allah. Ada satu riwayat yang membukti-kan betapa Allah memberikan kedudukan yang mulai di sisi-Nya.
Suatu hari Rasulullah memanggil Bilal untuk menghadap. Rasulullah ingin mengetahui langsung, amal kebajikan apa yang menja-dikan Bilal mendahului berjalan masuk surga ketimbang Rasulullah.
"Wahai Bilal, aku mendengar gemerisik langkahmu di depanku di dalam surga. Setiap malam aku mendengar gemerisikmu."
Dengan wajah tersipu tapi tak bisa menyembunyikan raut bahagianya, Bilal menjawab pertanyaan Rasulullah. "Ya Rasulullah, setiap kali aku berhadats, aku langsung berwudhu dan shalat sunnah dua rakaat."
"Ya, dengan itu kamu mendahului aku," kata Rasulullah membenarkan. Subhanallah, demikian tinggi derajat Bilal bin Rabah di sisi Allah.
Meski demikian, hal itu tak menjadikan Bilal tinggi hati dan merasa lebih suci ketimbang yang lain. Dalam lubuk hati kecilnya, Bilal masih menganggap, bahwa ia adalah budak belian dari Habasya, Ethiopia. Tak kurang dan tak lebih.
Bilal bin Rabah, terakhir melaksanakan tugasnya sebagai muadzin saat Umar bin Khattab menjabat sebagai khalifah. Saat itu, Bilal sudah bermukim di Syiria dan Umar mengunjunginya.
Saat itu, waktu shalat telah tiba dan Umar meminta Bilal untuk mengumandangkan adzan sebagai tanda panggilan shalat. Bilal pun naik ke atas menara dan bergemalah suaranya.
Semua sahabat Rasulullah, yang ada di sana menangis tak terkecuali. Dan di antara mereka, tangis yang paling kencang dan keras adalah tangis Umar bin Khattab. Dan itu, menjadi adzan terakhir yang dikumandangan Bilal, hatinya tak kuasa menahan kenangan manis bersama manusia tercinta, nabi akhir zaman
- dunie islam -
kte hndklh mnjauhi sgale lrangan allah .dan kte mstilah hdop dngn mngkot sunnah nabi . smoge allah mlindungi kamoo pde stiap :)

Thursday, February 3, 2011
Sunday, January 9, 2011
1- Jawablah azan sepertimana yang terdapat pada sunnah s.a.w,
jangan bercakap atau menyibukkan diri dengan pekerjaan lain ketika azan.
2- Berselawatlah ke atas nabi dan berdoa sesudah azan.
3- Jangan keluar dari masjid selepas azan melainkan kerana keuzuran yang darurat.
4- Tekunilah kamu azan sekiranya kamu tidak solat di masjid.
5- Tunaikanlah semua solat fardhu.
6- Berdoalah meminta kepada Allah hajat kita di dunia dan akhirat,
waktu yang diperkenankan doa di antara azan dan iqamah.
7- Bantulah manusia mendirikan masjid di tempat yang tiada masjid dengan
menghulurkan bantuan dalam bentuk harta dan diri
8- Muliakanlah masjid, masuk dengan kaki kanan, peliharalah ia dari kekotoran, peliharalah adab-adab,
jangan bercakap perkara yang sia-sia, jangan melompat, jangan ketawa dan jangan bertengkar serta
keluarlah dengan melangkah kaki kiri.
9- Jangan meludah dalam masjid, dan jangan juga berludah ke arah kiblat.
10- Peliharalah solat di awal waktu dengan berjamaah di masjid, terutama isyak dan subuh.
11- Janganlah melewatkan solat dari waktunya.
12- Jangan bercakap hal-hal keduniaan di waktu selepas fajar hingga terbit matahari.
13- Duduklah di tempat solat selepas dua solat subuh dan asar
14- Beriktikaflah di waktu kamu lapang, dan sibukkanlah dirimu dengan ketaatan kepada Allah.
15- Jangan makan makanan yang mempunyai bau yang busuk seperti bawang putih dan bawang merah,
dan jangan kamu menghisap rokok supaya kamu tidak mengganggu orang yang berdamping denganmu.
16- Perintahlah isteri, anak-anak dan jiran kamu supaya memelihara solat,
kerana sesungguhnya solat ialah rukun agama Islam yang paling utama.
17- Perintahlah isteri-isteri kamu solat di rumah mereka.
18- Perintahlah anak-anak kamu solat ketika berumur tujuh tahun, pukullah mereka sekiranya mereka
meninggalkan solat ketika mereka berusia sepuluh tahun. Dan janganlah kamu mengambil ringan,
akan menyebabkan kamu berdosa.
19- Terangkan kepada keluarga kamu dan orang lain kelebihan mendirikan solat dan akibat meninggalkan solat..
20- Peliharalah solat-solat sunat dan rawatib, qobliah dan ba’diah, samada muakkad (dituntut) atau ghoiru muakkad
(tidak dituntut).
21- Peliharalah sebahagian solat-solat sunat di rumah.
22- Peliharalah solat sunat dhuha, sekurang-kurangnya dua rakaat dan paling banyak lapan rakaat.
23- Peliharalah solat sunat dua rakaat selepas maghrib.
24- Bersedialah untuk bangun malam (qiamullail) dengan zuhud terhadap dunia, tidak makan sehingga kenyang,
dan tidur seketika di waktu siang (qoilulah).
25- Peliharalah zikir-zikir dan doa sebelum tidur dan doa sesudah bangun dari tidur.
26- Peliharalah Tahajjud dan bangunkanlah ahli keluargamu untuk mendirikannnya.
27- Tidurlah dalam keadaan bersuci, berzikir dan berniat untuk bangn malam (qiamullail).
28- Dirikanlah qiamullail dengn penuh khusyuk dan merendah diri kepada Allah s.w.t.
29- Perbanyakkan istighfar (memohon keampunan kepada Allah) di waktu-waktu sahur.
30- Lakukan solat istikharah meminta petunjukNya dalam setiap perkara penting dan berdoalah dengan doa-doanya.
31- Peliharalah solat berjamaah.
32- Peliharalah menyama dan merapatkan saf ketika solat berjamaah.
33- Bersegera mendapatkan saf pertama tanpa mengganggu seseorang.
34- Bersiwak setiap kali mengambil wudhuk kerana ia adalah sunnah.
35- Peliharalah doa iftitah, berkata “amin” di belakang imam dan membaca zikir-zikir sujud dan rukuk ketika solat.
36- Peliharalah Tomakninah ketika rukuk,sujud,iktidal dan duduk antara dua sujud.
37- Awas daripada melintas dihadapan orang yang sedang solat.
38- Letakkan penghadang dihadapan kamu jika solat di tempat laluan orang dihadapanmu.
39- Besegeralah pergi solat Jumaat dan janganlah melewatkan hingga selepas azan.
40- Tekunilah mandi pada hari Jumaat.
41- Potonglah kuku kamu setiap seminggu dan jagalah kebersihan kerana sesungguhnya islam menggalakkan kebersihan
dan kecantikan.
42- Berwangi-wangian untuk mendirikan Jumaat dan pakailah pakaian yang terbaik.
43- Awas daipada melangkahi orang, kerana yang demikian adalah ditegah.
44- Jangan bercakap-cakap ketika khutbah sedang dibaca, kerana yang demikian adalah ditegah dan menghalang
daripada pahala Jumaat
45- Tekunilah membaca wirid harian dari Al-Quran
46- Perbanyakkan selawat dan salam ke atas nabi s.a.w pada malam dan hari Jumaat
47- Sentiasalah banyak berzikir mengingati Allah secara terang atau sembunyi (hati), dan jauhilah kelalaian, dan jauhilah
dari kejahilan.
48- Hadirilah majlis-majlis ilmu kerana ia adalah taman dari taman-taman syurga.
49- Elakkan menghadiri majlis yang jauh dari mengingati Allah dan rasul.
50- Apabila kamu bankit dari majlis, maka bacalah tasbih kafarah:
(Maha suci Engkau, Wahai Tuhan kami dan segala kepujian kepadaMu, Aku menyaksikan tiada Tuhan melainkan Engkau.
Aku memohon keampunan kepadaMu dan aku bertaubat kepadaMu)
51- Peliharalah zikir-zikir selepas setiap solat.
52- Berdoalah kepada Allah Taala dalam sujudMu, dan mengiringi Tasyahhud dan dalam kegelapan penghujung malam.
53- Ingatlah Allah ditempat-tempat biasa lalai dari mengingatiNya seperti pasar dan selainnya.
54- Bersangka baiklah dengan Allah dan jangan melengahkan memohon doa kepada Allah.
55- Mohonlah Allah keampunan dan kesejahteraan di dunia dan akhirat.
56- Mohonlah kepada Allah dengan hati yang hadhir dan khusyuk dan jangan berdoa dengan hati yang lalai.
57- Janganlah berdoa yang buruk ke atas diri sendiri, keluarga dan pasangan kamu.
58- Amalkan membaca makthurat, kerana itu adalah yang sebaiknya.
59- Jangan memohon daripada orang yang telah mati, atau penghuni kubur selain dari Allah, kerana ia termasuk
menyekutukan Allah.
60- Mulakanlah doa dengan memuji Allah dan berselawat ke atas nabi s.a.w dan tutuplah doa dengannya..
61- Doakanlah saudaramu walaupun tanpa tahunya dan mintalah ia mendoakanmu dan jangan mendoakan yang buruk ke atas orang Islam.
62- Perbanyakkan istighfar di waktu malam, terutama ketika waktu sahur.
63- Perbanyakkan selawat dan salam ke atas junjungan Rasulullah s.a.w pada setiap detik.
64- Peliharalah janggut kamu dan jangan kamu mendengar percakapan orang yang bodoh yang tidak memelihara janggut.
65- Jangan mengganggu dan menyakiti saudara seagamamu.
66- Hendaklah kamu mendamaikan antara sesama manusia.
67- Sekiranya seseorang melakukan kesilapan kepadamu lalu ia meminta maaf, maafkanlah ia, bahkan sebaiknya kamu
memaafkannya sebelum ia meminta maaf.
68- Jangan menggelar seseorang dengan gelaran yang buruk.
69- Jangan memanggil dengan panggilan buruk tersebut, bahkan panggillah dia dengan nama yang paling ia sukai..
70- Jauhilah kamu dari bawa mulut (batu api) iaitu:menyebarkan cerita antara manusia dalam bentuk melakukan kerusakan..
71- Jauhilah mengumpat iaitu: engkau menyebut saudaramu dengan perkara yang ia benci.
72- Jangan menuduh sesorang.
73- Jangan kamu mendengar sesuatu yang tidak sepatutnya diucapkan.
74- Berbaik sangkalah dengan manusia.
75- Berkatalah dengan perkataan atau perkara yang baik. Jika tidak, berdiamlah kamu.
76- Jadilah hati yang baik dan janganlah engkau hasad dan dengki.
77- Jadilah manusia yang merendah diri (tawadhuk), janganlah kamu takabur dan berbangga diri kepada orang lain.
78- Janganlah kamu berasa ta’ajub atau megah dengan dirimu dan pekerjaanmu.
79- Janganlah kamu memuji diri sendiri dan jangan engkau mendakwa memiliki sesuatu yang tidak ada padamu. .
80- Jangan kamu panggil orang yang fasik, pembohong dan kafir dengan panggilan: “Tuanku”.
81- Jadilah engkau seorang yang benar dan jangan kamu berdusta, kerana sesungguhnya berdusta itu termasuk dari
dosa-dosa besar.
82- Janganlah kamu bermuka-muka.
83- Jangan kamu bersumpah dengan selain Allah dan janganlah banyak bersumpah sekalipun kamu benar.
84- Janganlah kamu memandang hina selain kamu.Sesungguhnya tiada kelebihan seseorang atas yang lain melainkan
ketaqwaan. Dan perkara tersebut dinilai dengan kesudahan ajalnya.
85- Buanglah duri dari jalan.
86- Janganlah kamu duduk di jalanan dan jangan berlama-lama di kedai kopi dan jangan kamu masuk panggung wayang.
87- Tunaikan janjimu dan jangan kamu mungkiri janji.
88- Jangan kamu mendatangi , bomoh, ahli silap mata dan tukang tilik dan janganlah kamu mempercayai mereka.
89- Jangan kamu mengukir berhala atau patung-patung manusia dan haiwan. Sesungguhnya seteruk-teruk golongan manusia yang mendapat azab di akhirat kelak ialah pengukir.
90- Jangan kamu simpan di dalam rumah kamu gambar yang mempunyai nyawa kerana malaikat tidak akan masuk ke dalam
rumah yang terdapatnya.
91- Jangan bermain dengan seruling dan alat-alat hiburan yang menyerupainya.
92- Jangan kamu menyanyi dengan syair-syair ahli fasikdan lucah serta jangan mendengarnya.
93- Jangan kamu mendengar alat-alat muzik dan jangan menyimpan alat-alat tersebut.
94- Jadilah kamu orang yang zuhud di dunia dan mencintai akhirat.
95- Bersegeralah bertaubat dari segala dosa, dan turutilah kejahatan dengan kebaikan, nescaya kebaikan itu menghapuskan kejahatan.
96- Istiqomah dalam melakukan amal soleh. Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah ialah yang istiqomah dalam
melakukannya sekalipun sedikit.
97- Redhalah dengan apa yang dikurniakan Allah dan jangan mengeluh.
98- Elokkanlah makanan kamu kerana makanan yang baik menjadi penyebab termakbulnya doa.
99- Jadilah orang yang sabar ketika ditimpa musibah dan jadilah orang yang bersyukur ketika mendapat nikmat dariNya
100- Janganlah kamu menyimpan loceng dan janganlah kamu memelihara anjing melainkan untuk berburu atau mengawal.
jangan bercakap atau menyibukkan diri dengan pekerjaan lain ketika azan.
2- Berselawatlah ke atas nabi dan berdoa sesudah azan.
3- Jangan keluar dari masjid selepas azan melainkan kerana keuzuran yang darurat.
4- Tekunilah kamu azan sekiranya kamu tidak solat di masjid.
5- Tunaikanlah semua solat fardhu.
6- Berdoalah meminta kepada Allah hajat kita di dunia dan akhirat,
waktu yang diperkenankan doa di antara azan dan iqamah.
7- Bantulah manusia mendirikan masjid di tempat yang tiada masjid dengan
menghulurkan bantuan dalam bentuk harta dan diri
8- Muliakanlah masjid, masuk dengan kaki kanan, peliharalah ia dari kekotoran, peliharalah adab-adab,
jangan bercakap perkara yang sia-sia, jangan melompat, jangan ketawa dan jangan bertengkar serta
keluarlah dengan melangkah kaki kiri.
9- Jangan meludah dalam masjid, dan jangan juga berludah ke arah kiblat.
10- Peliharalah solat di awal waktu dengan berjamaah di masjid, terutama isyak dan subuh.
11- Janganlah melewatkan solat dari waktunya.
12- Jangan bercakap hal-hal keduniaan di waktu selepas fajar hingga terbit matahari.
13- Duduklah di tempat solat selepas dua solat subuh dan asar
14- Beriktikaflah di waktu kamu lapang, dan sibukkanlah dirimu dengan ketaatan kepada Allah.
15- Jangan makan makanan yang mempunyai bau yang busuk seperti bawang putih dan bawang merah,
dan jangan kamu menghisap rokok supaya kamu tidak mengganggu orang yang berdamping denganmu.
16- Perintahlah isteri, anak-anak dan jiran kamu supaya memelihara solat,
kerana sesungguhnya solat ialah rukun agama Islam yang paling utama.
17- Perintahlah isteri-isteri kamu solat di rumah mereka.
18- Perintahlah anak-anak kamu solat ketika berumur tujuh tahun, pukullah mereka sekiranya mereka
meninggalkan solat ketika mereka berusia sepuluh tahun. Dan janganlah kamu mengambil ringan,
akan menyebabkan kamu berdosa.
19- Terangkan kepada keluarga kamu dan orang lain kelebihan mendirikan solat dan akibat meninggalkan solat..
20- Peliharalah solat-solat sunat dan rawatib, qobliah dan ba’diah, samada muakkad (dituntut) atau ghoiru muakkad
(tidak dituntut).
21- Peliharalah sebahagian solat-solat sunat di rumah.
22- Peliharalah solat sunat dhuha, sekurang-kurangnya dua rakaat dan paling banyak lapan rakaat.
23- Peliharalah solat sunat dua rakaat selepas maghrib.
24- Bersedialah untuk bangun malam (qiamullail) dengan zuhud terhadap dunia, tidak makan sehingga kenyang,
dan tidur seketika di waktu siang (qoilulah).
25- Peliharalah zikir-zikir dan doa sebelum tidur dan doa sesudah bangun dari tidur.
26- Peliharalah Tahajjud dan bangunkanlah ahli keluargamu untuk mendirikannnya.
27- Tidurlah dalam keadaan bersuci, berzikir dan berniat untuk bangn malam (qiamullail).
28- Dirikanlah qiamullail dengn penuh khusyuk dan merendah diri kepada Allah s.w.t.
29- Perbanyakkan istighfar (memohon keampunan kepada Allah) di waktu-waktu sahur.
30- Lakukan solat istikharah meminta petunjukNya dalam setiap perkara penting dan berdoalah dengan doa-doanya.
31- Peliharalah solat berjamaah.
32- Peliharalah menyama dan merapatkan saf ketika solat berjamaah.
33- Bersegera mendapatkan saf pertama tanpa mengganggu seseorang.
34- Bersiwak setiap kali mengambil wudhuk kerana ia adalah sunnah.
35- Peliharalah doa iftitah, berkata “amin” di belakang imam dan membaca zikir-zikir sujud dan rukuk ketika solat.
36- Peliharalah Tomakninah ketika rukuk,sujud,iktidal dan duduk antara dua sujud.
37- Awas daripada melintas dihadapan orang yang sedang solat.
38- Letakkan penghadang dihadapan kamu jika solat di tempat laluan orang dihadapanmu.
39- Besegeralah pergi solat Jumaat dan janganlah melewatkan hingga selepas azan.
40- Tekunilah mandi pada hari Jumaat.
41- Potonglah kuku kamu setiap seminggu dan jagalah kebersihan kerana sesungguhnya islam menggalakkan kebersihan
dan kecantikan.
42- Berwangi-wangian untuk mendirikan Jumaat dan pakailah pakaian yang terbaik.
43- Awas daipada melangkahi orang, kerana yang demikian adalah ditegah.
44- Jangan bercakap-cakap ketika khutbah sedang dibaca, kerana yang demikian adalah ditegah dan menghalang
daripada pahala Jumaat
45- Tekunilah membaca wirid harian dari Al-Quran
46- Perbanyakkan selawat dan salam ke atas nabi s.a.w pada malam dan hari Jumaat
47- Sentiasalah banyak berzikir mengingati Allah secara terang atau sembunyi (hati), dan jauhilah kelalaian, dan jauhilah
dari kejahilan.
48- Hadirilah majlis-majlis ilmu kerana ia adalah taman dari taman-taman syurga.
49- Elakkan menghadiri majlis yang jauh dari mengingati Allah dan rasul.
50- Apabila kamu bankit dari majlis, maka bacalah tasbih kafarah:
(Maha suci Engkau, Wahai Tuhan kami dan segala kepujian kepadaMu, Aku menyaksikan tiada Tuhan melainkan Engkau.
Aku memohon keampunan kepadaMu dan aku bertaubat kepadaMu)
51- Peliharalah zikir-zikir selepas setiap solat.
52- Berdoalah kepada Allah Taala dalam sujudMu, dan mengiringi Tasyahhud dan dalam kegelapan penghujung malam.
53- Ingatlah Allah ditempat-tempat biasa lalai dari mengingatiNya seperti pasar dan selainnya.
54- Bersangka baiklah dengan Allah dan jangan melengahkan memohon doa kepada Allah.
55- Mohonlah Allah keampunan dan kesejahteraan di dunia dan akhirat.
56- Mohonlah kepada Allah dengan hati yang hadhir dan khusyuk dan jangan berdoa dengan hati yang lalai.
57- Janganlah berdoa yang buruk ke atas diri sendiri, keluarga dan pasangan kamu.
58- Amalkan membaca makthurat, kerana itu adalah yang sebaiknya.
59- Jangan memohon daripada orang yang telah mati, atau penghuni kubur selain dari Allah, kerana ia termasuk
menyekutukan Allah.
60- Mulakanlah doa dengan memuji Allah dan berselawat ke atas nabi s.a.w dan tutuplah doa dengannya..
61- Doakanlah saudaramu walaupun tanpa tahunya dan mintalah ia mendoakanmu dan jangan mendoakan yang buruk ke atas orang Islam.
62- Perbanyakkan istighfar di waktu malam, terutama ketika waktu sahur.
63- Perbanyakkan selawat dan salam ke atas junjungan Rasulullah s.a.w pada setiap detik.
64- Peliharalah janggut kamu dan jangan kamu mendengar percakapan orang yang bodoh yang tidak memelihara janggut.
65- Jangan mengganggu dan menyakiti saudara seagamamu.
66- Hendaklah kamu mendamaikan antara sesama manusia.
67- Sekiranya seseorang melakukan kesilapan kepadamu lalu ia meminta maaf, maafkanlah ia, bahkan sebaiknya kamu
memaafkannya sebelum ia meminta maaf.
68- Jangan menggelar seseorang dengan gelaran yang buruk.
69- Jangan memanggil dengan panggilan buruk tersebut, bahkan panggillah dia dengan nama yang paling ia sukai..
70- Jauhilah kamu dari bawa mulut (batu api) iaitu:menyebarkan cerita antara manusia dalam bentuk melakukan kerusakan..
71- Jauhilah mengumpat iaitu: engkau menyebut saudaramu dengan perkara yang ia benci.
72- Jangan menuduh sesorang.
73- Jangan kamu mendengar sesuatu yang tidak sepatutnya diucapkan.
74- Berbaik sangkalah dengan manusia.
75- Berkatalah dengan perkataan atau perkara yang baik. Jika tidak, berdiamlah kamu.
76- Jadilah hati yang baik dan janganlah engkau hasad dan dengki.
77- Jadilah manusia yang merendah diri (tawadhuk), janganlah kamu takabur dan berbangga diri kepada orang lain.
78- Janganlah kamu berasa ta’ajub atau megah dengan dirimu dan pekerjaanmu.
79- Janganlah kamu memuji diri sendiri dan jangan engkau mendakwa memiliki sesuatu yang tidak ada padamu. .
80- Jangan kamu panggil orang yang fasik, pembohong dan kafir dengan panggilan: “Tuanku”.
81- Jadilah engkau seorang yang benar dan jangan kamu berdusta, kerana sesungguhnya berdusta itu termasuk dari
dosa-dosa besar.
82- Janganlah kamu bermuka-muka.
83- Jangan kamu bersumpah dengan selain Allah dan janganlah banyak bersumpah sekalipun kamu benar.
84- Janganlah kamu memandang hina selain kamu.Sesungguhnya tiada kelebihan seseorang atas yang lain melainkan
ketaqwaan. Dan perkara tersebut dinilai dengan kesudahan ajalnya.
85- Buanglah duri dari jalan.
86- Janganlah kamu duduk di jalanan dan jangan berlama-lama di kedai kopi dan jangan kamu masuk panggung wayang.
87- Tunaikan janjimu dan jangan kamu mungkiri janji.
88- Jangan kamu mendatangi , bomoh, ahli silap mata dan tukang tilik dan janganlah kamu mempercayai mereka.
89- Jangan kamu mengukir berhala atau patung-patung manusia dan haiwan. Sesungguhnya seteruk-teruk golongan manusia yang mendapat azab di akhirat kelak ialah pengukir.
90- Jangan kamu simpan di dalam rumah kamu gambar yang mempunyai nyawa kerana malaikat tidak akan masuk ke dalam
rumah yang terdapatnya.
91- Jangan bermain dengan seruling dan alat-alat hiburan yang menyerupainya.
92- Jangan kamu menyanyi dengan syair-syair ahli fasikdan lucah serta jangan mendengarnya.
93- Jangan kamu mendengar alat-alat muzik dan jangan menyimpan alat-alat tersebut.
94- Jadilah kamu orang yang zuhud di dunia dan mencintai akhirat.
95- Bersegeralah bertaubat dari segala dosa, dan turutilah kejahatan dengan kebaikan, nescaya kebaikan itu menghapuskan kejahatan.
96- Istiqomah dalam melakukan amal soleh. Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah ialah yang istiqomah dalam
melakukannya sekalipun sedikit.
97- Redhalah dengan apa yang dikurniakan Allah dan jangan mengeluh.
98- Elokkanlah makanan kamu kerana makanan yang baik menjadi penyebab termakbulnya doa.
99- Jadilah orang yang sabar ketika ditimpa musibah dan jadilah orang yang bersyukur ketika mendapat nikmat dariNya
100- Janganlah kamu menyimpan loceng dan janganlah kamu memelihara anjing melainkan untuk berburu atau mengawal.
mnusia akhir zaman
Ibnu Abbas memberitahu, bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud:
"Pada akhir zaman nanti akan muncul golongan-golongan manusia yang berwajah manusia berhati syaitan. Mereka diibaratkan seperti serigala buas, hati mereka tidak mempunyai sedikit pun belas kasihan. Mereka tidak suka menjauhi segala yang buruk dan mereka lebih suka melakukan pertumpahan darah. Kalau engkau ikut mereka, mereka akan mendekati kamu, kalau engkau jauhi mereka, maka mereka akan mengumpat kamu. Kalau engkau memberi amanat kepada mereka, mereka akan melakukan khianat padamu".
"Kalau meminta sesuatu dari mereka adalah kemiskinan. Hukum di kalangan mereka adalah bid"ah dan bid"ah di kalangan mereka adalah sunnah dan tatkala itu orang menganggap sunnahku sudah usang dan memperbaharui bid"ah. Maka barangsiapa mengikut sunnahku pada waktu itu, dia akan menjadi asing dan tinggal seorang diri dan barangsiapa mengikut bid"ah, dia akan mendapat lima puluh orang teman atau lebih".
Para sahabat bertanya, "Apakah mereka melihatmu Jawab Nabi, "Tidak"
Para sahabat bertanya lagi, "Apakah turun wahyu kepada mereka?" Nabi menjawab, "Tidak"
Para sahabat bertanya lagi, "Bagaimana keadaan mereka?" Jawab Nabi, "Seperti ulat dalam cuka".
Para sahabat bertanya lagi, "Ya Rasulullah, bagaimana mereka menjaga agama?"
Jawab Nabi, "Seperti bara api di tangan. Kalau diletak dia akan padam dan kalau diambil dengan tangan dia akan terbakar".
"Pada akhir zaman nanti akan muncul golongan-golongan manusia yang berwajah manusia berhati syaitan. Mereka diibaratkan seperti serigala buas, hati mereka tidak mempunyai sedikit pun belas kasihan. Mereka tidak suka menjauhi segala yang buruk dan mereka lebih suka melakukan pertumpahan darah. Kalau engkau ikut mereka, mereka akan mendekati kamu, kalau engkau jauhi mereka, maka mereka akan mengumpat kamu. Kalau engkau memberi amanat kepada mereka, mereka akan melakukan khianat padamu".
"Kalau meminta sesuatu dari mereka adalah kemiskinan. Hukum di kalangan mereka adalah bid"ah dan bid"ah di kalangan mereka adalah sunnah dan tatkala itu orang menganggap sunnahku sudah usang dan memperbaharui bid"ah. Maka barangsiapa mengikut sunnahku pada waktu itu, dia akan menjadi asing dan tinggal seorang diri dan barangsiapa mengikut bid"ah, dia akan mendapat lima puluh orang teman atau lebih".
Para sahabat bertanya, "Apakah mereka melihatmu Jawab Nabi, "Tidak"
Para sahabat bertanya lagi, "Apakah turun wahyu kepada mereka?" Nabi menjawab, "Tidak"
Para sahabat bertanya lagi, "Bagaimana keadaan mereka?" Jawab Nabi, "Seperti ulat dalam cuka".
Para sahabat bertanya lagi, "Ya Rasulullah, bagaimana mereka menjaga agama?"
Jawab Nabi, "Seperti bara api di tangan. Kalau diletak dia akan padam dan kalau diambil dengan tangan dia akan terbakar".
Saturday, January 8, 2011
kpentingn solat
Solat merupakan kewajipan utama bagi setiap Muslim sebagaimana Rukun Islam. Solat mempunyai kedudukan yang paling tinggi dalam islam. Ibadah lain tidak dapat menyamai ibadah ini kerana Solat merupakan suatu manifestasi perhubungan insan kepada Allah, mengandungi pelbagai hikmah serta mampu menjadikan individu Muslim itu benar-benar bertaqwa.
Pertama : Solat merupakan tiang agama. Islam akan runtuh apabila Solat ditinggalkan penganutnya. Menurut Muaz bin Jabal r.a, Rasulullah s.a.w telah bersabda, ?Mahukah kamu aku khabarkan tentang kepala, tiang dan menara semua perkara ? Aku menjawab, ?Sudah pasti wahai Rasulullah. Baginda berkata: Kepala semua perkara adalah Islam, tiangnya adalah Solat dan menaranya adalah Jihad?. ( H.R Tarmizi ) Kedua : Solat termasuk dalam perkara penting selepas melafazkan dua kallimah syahadah. Ia merupakan salah satau cara individu Muslim melahirkan rasa syukur serta membuktikan keimanannya. Sabda Rasulullah s.a.w, ?Islam dibina atas lima perkara; Mengucap dua kalimah syahadah bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu pesuruh Allah, mendirikan Solat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji dan berpuasa di bulan Ramadhan?. ( H.R Muslim )
Ketiga : Ibadah Solat tidak disyariatkan melalui perantaraan malaikat, tetapi Allah telah mengangkat Rasulullah s.a.w ke langit dengan Allah sendiri mewahyukan fardhu Solat lima waktu kepada baginda. Ini berlaku dalam peristiwa Isra & Mikraj.
Keempat : Solat dapat membersihkan segala kesalahan dan dosa. menurut Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w pernah bersabda, ?Apa pendapat kamu jika ada sungai di hadapan pintu rumah kamu yang boleh kamu mandi di dalamnya lima kali sehari, adakah masih tertinggal dakinya ? Mereka berkata; Sudah pasti tidak akan tinggal sedikit pun dakinya. Baginda bersabda: Itulah perumpamaan Solat lima waktu. Allah telah membersihkan segala kesalahan dengan mengerjakannnya?. ( H.R Bukhari & Muslim )
Kelima : Solat membezakan antara seorang Muslim dengan kafir. Ini bermakna, meninggalkan Solat dengan segaja menjadikan seseorang itu kafir. Dari Jabin bin Abdullah r.a, Rasulullah s.a.w pernah bersabda, ?Pembeza antara seorang lelaki Muslim dan syirik atau kufur ialah meninggalkan Solat?. (H.R Muslim) Hazrat ?Ubadah bin Somit r.a telah berkata,?Kekasihku Rasulullah s.a.w telah mewasiatkan kepadaku tujuh perkara. Sabda Baginda s.a.w,?Jangan menyengutukan Allah dengan sesuatu apapun, walaupun kamu akan dibunuh atau dibakar atau disalib. Jangan meninggalkan Solat dengan sengaja, kerana sesiapa meninggalkan Solat dengan sengaja akan terkeluar daripada agama Islam. Jangan melakukan maksiat, kerana perbuatan itu akan menyebabkan kemurkaan Allah dan jangan minum arak, kerana perbuatan ini adalah ibu segala maksiat.?( H.R Imam Tabrani )
Keenam : Solat merupakan perkara pertama yang ditanya oleh Allah pada hari kiamat nanti. Abu Hurairah r.a. pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda, ?Perkara pertama yang ditanya kepada seorang hamba pada hari kiamat tentang amalannya ialah solatnya. Jika baik, dia telah berjaya dan maju. Jika rosak, dia telah celaka dan rugi. Jika amalan fardhunya kurang, Allah berkata : Perhatikan adakah hamba Ku melakukan amalan sunat yang boleh menampung kekurangan amalan fardhunya. Kemudian dilakukan perkara yang sama pada amalan- amalan lain?. ( H.R Al-Nasai & Tarmizi )
KISAH WAHYU TERAKHIR RASULULLAH
Diriwayatkan bahawa surah AI-Maa-idah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu asar iaitu pada hari Jumaat di padang Arafah pada musim haji penghabisan [Wada*].
Pada masa itu Rasulullah s.a.w. berada di Arafah di atas unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah s.a.w. tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingati isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah s.a.w. bersandar pada unta beliau, dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan.
Setelah itu turun malaikat Jibril a.s. dan berkata:
"Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah s.w.t.dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahawa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu."
"Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah s.w.t.dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahawa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu."
Sebaik sahaja Malaikat Jibril a.s. pergi maka Rasulullah s.a.w. pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah. Setelah Rasulullah s.a.w. mengumpulkan para sahabat beliau, maka Rasulullah s.a.w. pun menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibril a.s.. Apabila para sahabat mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil berkata: "Agama kita telah sempurna. Agama kila telah sempuma."
Apabila Abu Bakar r.a. mendengar keterangan Rasulullah s.a.w. itu, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar ra. menangis dari pagi hingga ke malam.
Kisah tentang Abu Bakar r.a. menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka berkumpullah para sahabat di hadapan rumah Abu Bakar r.a. dan mereka berkata: "Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali keadaanmu? Sepatutnya kamu berasa gembira sebab agama kita telah sempuma." Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar r.a. pun berkata:
"Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahawa apabila sesualu perkara itu telah sempuma maka akan kelihatanlah akan kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahawa ianya menunjukkan perpisahan kila dengan Rasulullah s.a.w. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi janda."
"Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahawa apabila sesualu perkara itu telah sempuma maka akan kelihatanlah akan kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahawa ianya menunjukkan perpisahan kila dengan Rasulullah s.a.w. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi janda."
Selelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar r.a. maka sedarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar r.a., lalu mereka menangis dengan sekuat-kuatnya. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus beritahu Rasulullah s.a.w. tentang apa yang mereka lihat itu. Berkata salah seorang dari para sahabat: "Ya Rasulullah s.a.w., kami baru bailk dari rumah Abu Bakar r.a. dan kami mendapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di hadapan rumah beliau." Apabila Rasulullah s.a.w. mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah muka Rasulullah s.a.w. dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar r.a..
Sebaik sahaja Rasulullah s.a.w. sampai di rumah Abu Bakar r.a. maka Rasulullah s.a.w. melihat kesemua mereka yang menangis dan bertanya: "Wahai para sahabatku, kenapakah kamu semua menangis?." Kemudian Ali r.a. berkata: "Ya Rasulullah s.a.w., Abu Bakar r.a. mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahawa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya Rasulullah?." Lalu Rasulullah s.a.w. berkata: "Semua yang dikata oleh Abu Bakar r.a. adalah benar, dan sesungguhnya masa untuk aku meninggalkan kamu semua telah hampir dekat."
Sebaik sahaja Abu Bakar r.a. mendengar pengakuan Rasulullah s.a.w., maka ia pun menangis sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pengsan, sementara Ali r.a. pula mengeletar seluruh tubuhnya. Dan para sahabat yang lain menangis dengan sekuat-kuat yang mereka mampu. Sehingga gunung-gunung, batu-batu, semua malaikat yang dilangit, cacing-cacing dan semua binatang baik yang di darat mahu-pun yang di laut turut menangis.
Kemudian Rasulullullah s.a.w. bersalam dengan para sahabat satu demi satu dan berwasiat kepada mereka. Kisah Rasulullah s.a.w. mengalami hidup selepas turunnya ayat tersebut, ada yang mengatakan 81 hari, ada pula yang mengatakan beliau hidup sehingga 50 hari selepas turunnya ayat tersebut, ada pula yang mengatakan beliau hidup selama 35 hari dari ayat tersebut diturunkan dan ada pula yang mengatakan 21 hari.
Pada saat sudah dekat ajal Rasulullah s.a.w., beliau menyuruh Bilal azan untuk mengerjakan solat, lalu berkumpul para Muhajirin dan Anshar di masjid Rasulullah s.a.w.. Kemudian Rasulullah s.a.w. menunaikan solat dua raka'at bersama semua yang hadir. Setelah selesai mengerjakan solat beliau bangun dan naik ke atas mimbar dan berkata:
"Alharndulillah, wahai para muslimin, sesungguhnya saya adalah seorang nabi yang diutus dan mengajak orang kepada jalan Allah dengan izinnya. Dan saya ini adalah sebagai saudara kandung kamu, yang kasih sayang pada kamu semua seperti seorang ayah. Oleh itu kalau ada sesiapa yang mempunyai hak untuk menuntut, maka hendaklah ia bangun dan membalasi saya sebelum saya dituntut di hari kiamat."
"Alharndulillah, wahai para muslimin, sesungguhnya saya adalah seorang nabi yang diutus dan mengajak orang kepada jalan Allah dengan izinnya. Dan saya ini adalah sebagai saudara kandung kamu, yang kasih sayang pada kamu semua seperti seorang ayah. Oleh itu kalau ada sesiapa yang mempunyai hak untuk menuntut, maka hendaklah ia bangun dan membalasi saya sebelum saya dituntut di hari kiamat."
Rasulullah s.a.w. berkata demikian sebanyak 3 kali kemudian bangunlah seorang lelaki yang bernama 'Ukasyah bin Muhshan dan berkata: "Demi ayahku dan ibuku ya Rasulullah s.a.w., kalau anda tidak mengumumkan kepada kami berkali-kali sudah tentu saya tidak mahu mengernukakan hal ini." Lalu 'Ukasyah berkata lagi: "Sesungguhnya dalam Perang Badar saya bersamamu ya Rasulullah, pada masa itu saya mengikuti unta anda dari belakang, setelah dekat saya pun turun menghampiri anda dengan tujuan supaya saya dapat mencium paha anda, tetapi anda telah mengambil tongkat dan memukul unta anda untuk berjalan cepat, yang mana pada masa itu saya pun anda pukul pada tulang rusuk saya. Oleh itu saya hendak tahu sama ada anda sengaja memukul saya atau hendak memukul unta tersebut."
Rasulullah s.a.w. berkata: "Wahai 'Ukasyah, Rasulullah s.a.w. sengaja memukul kamu." Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata kepada Bilal r.a.: "Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fatimah dan ambilkan tongkat aku ke mari." Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fatimah sambil meletakkan tangannya di alas kepala dengan berkata: "Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk dibalas [diqishash]."
Setelah Bilal sampai di rumah Fatimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fatimah r.a. menyahut dengan berkata: "Siapakah di pintu?." Lalu Bilal r.a. berkata: "Saya Bilal, saya telah diperintahkan oleh Rasulullah s.a.w. unluk mengambil tongkat beliau."Kemudian Fatimah r.a. berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya." Berkata Bilal r.a.: "Wahai Fatimah, Rasulullah s.a.w. telah menyediakan dirinya untuk diqishash." Bertanya Fatimah. r.a. lagi: "Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah s.a.w.?."Bilal r.a. tidak menjawab perlanyaan Falimah r.a., sebaik sahaja Fatimah r.a. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah s.a.w.
Setelah Rasulullah s.a.w. menerima tongkat tersebut dari Bilal r.a. maka beliau pun menyerahkan kepada 'Ukasyah. Melihatkan hal yang demikian maka Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. tampil ke hadapan sambil berkata: "Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu qishash baginda s.a.w. tetapi kamu qishashlah kami berdua." Apabila Rasulullah s.a.w. mendengar kata-kata Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. maka dengan segera beliau berkata: "Wahai Abu Bakar, Umar, duduklah kamu berdua sesungguhnya Allah s.w.t. telah menetapkan tempatnya untuk kamu berdua." Kemudian Ali r.a. bangun, lalu berkata: "Wahai "Ukasyah! Aku adalah orang yang sentiasa berada di samping Rasulullah s.a.w. oleh itu kamu pukullah aku dan janganlah kamu menqishash Rasulullah s.a.w." Lalu Rasulullah s.a.w. berkata: "Wahai Ali, duduklah kamu sesungguhnya Allah s.w.t. telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu."
Setelah itu Hasan dan Husin bangun dengan berkata: "Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahawa kami ini adalah cucu Rasulullah s.a.w., kalau kamu menqishash kami sama dengan kamu menqishash Rasulullah s.a.w." Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah s.a.w. pun berkata: "Wahai buah hatiku, duduklah kamu berdua." Berkata Rasulullah s.a.w. "Wahai 'Ukasyah pukullah saya kalau kamu hendak memukul." Kemudian 'Ukasyah berkata: "Ya Rasulullah s.a.w., anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju." Maka Rasulullah s.a.w. pun membuka baju, sebaik sahaja Rasulullah s.a.w. membuka baju maka menangislah semua yang hadir.
Sebaik sahaja 'Ukasyah melihat tubuh badan Rasulullah s.a.w. maka ia pun mencium beliau dan berkata; "Saya tebus anda dengan jiwa saya, ya Rasulullah s.a.w. siapakah yang sanggup memukul anda. Saya melakukan begini adalah sebab saya hendak menyentuh badan anda yang dimuliakan oleh Allah s.w.t dengan badan saya. Dan Allah s.w.t. menjaga saya dari neraka dengan kehormatanmu." Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata: "Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya."
Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas kegem-biraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para jemaah pun berkata: "Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperolehi darjat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah s.a.w. di dalam syurga."Apabila ajal Rasulullah s.a.w. makin hampir maka beliau pun memanggil para sahabat ke rumah Siti Aisyah r.a. dan beliau berkata: "Selamat datang kamu semua semoga Allah s.w.t. mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada kamu semua agar kamu semua bertaqwa kepada Allah s.w.t. dan mentaati segala perintahnya. Sesungguhnya hari perpisahan antara saya dengan kamu semua hampir dekat, dan dekat pula saat kembalinya seorang hamba kepada Allah s.w.t dan menempatkannya di syurga. Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abas hendaklah mcnuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu kapanilah aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kapanilah aku dengan kain yaman yang putih. Apabila kamu memandikan aku, maka hendaklah kamu letakkan aku di atas balai tempat tidurku dalam rumahku ini. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar mening-galkan aku. Pertama yang akan menshalatkan aku ialah Allah s.w.t., kemudian yang akan menshalat aku ialah Jibril a.s., kemudian diikuti oleh malaikat Israfil, malaikat Mikail, dan yang akhir sekali malaikat lzrail berserta dengan semua para pembantunya. Setelah itu baru kamu semua masuk beramai-rarnai bershalat ke atasku."
Sebaik sahaja para sahabat mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu maka mereka pun menangis dengan nada yang keras dan berkata: "Ya Rasulullah s.a.w. anda adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua, yang mana selama ini anda memberi kekuatan dalam penernuan kami dan sebagai penguasa yang menguruskan perkara kami. Apabila anda sudah tiada nanti kepada siapakah yang akan kami tanya setiap persoalan yang timbul nanti?."Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata: "Dengarlah para saha-batku, aku tinggalkan kepada kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang, dan telah aku tinggalkan kepada kamu semua dua penasihat yang satu daripadanya pandai bicara dan yang satu lagi diam sahaja. Yang pandai bicara itu ialah AI-Quran dan yang diam itu ialah maut. Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu, maka hendaklah kamu semua kembali kepada AI-Quran dan Hadis-ku dan sekiranya hati kamu itu berkeras maka lembutkan dia dengan mengambil pengajaran dari mati."
Setelah Rasulullah s.a.w. berkata demikian, maka sakit Rasulullah s.a.w. bermula. Dalam bulan safar Rasulullah s.a.w. sakit selama 18 hari dan sering diziaiahi oleh para sahabat. Dalam sebuah kitab diterangkan bahawa Rasulullah s.a.w. diutus pada hari Isnin dan wafat pada hari Isnin. Pada hari Isnin penyakit Rasulullah s.a.w. bertambah berat, setelah Bilal r.a. selesaikan azan subuh, maka Bilal r.a. pun pergi ke rumah Rasulullah s.a.w.. Sesampainya Bilal r.a. di rumah Rasulullah s.a.w. maka Bilal r.a. pun memberi salam: "Assalaarnualaika ya rasulullah." Lalu dijawab oleh Fatimah r.a.: "Rasulullah s.a.w. masih sibuk dengan urusan beliau." Setelah Bilal r.a. mendengar penjelasan dari Fatimah r.a. maka Bilal r.a. pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kata Fatimah r.a. itu.
Apabila waktu subuh hampir hendak lupus, lalu Bilal pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah s.a.w. dan memberi salam seperti permulaan tadi, kali ini salam Bilal r.a. telah di dengar oleh Rasulullah s.a.w. dan baginda berkata; "Masuklah wahai bilal, sesungguhnya penyakitku ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakar mengimarnkan solat subuh berjemaah dengan mereka yang hadir." Setelah mendengar kata-kata Rasulullah s.a.w. maka Bilal r.a. pun berjalan menuju ke masjid sambil meletakkan tangan di atas kepala dengan berkata: "Aduh musibah." Sebaik sahaja Bilal r.a. sarnpai di masjid maka Bilal r.a. pun memberitahu Abu Bakar tentang apa yang telah Rasulullah s.a.w. katakan kepadanya.
Abu Bakar r.a. tidak dapat menahan dirinya apabila ia melihat mimbar kosong maka dengan suara yang keras Abu Bakar r.a. menangis sehingga ia jatuh pengsan. Melihatkan peristiwa ini maka riuh rendah dalam masjid, sehingga Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Fatimah r.a.; "Wahai Fatimah apakah yang telah berlaku?." Maka Fatimah r.a. pun berkata: "Kekecohan kaum muslimin, sebab anda tidak pergi ke masjid." Kemudian Rasulullah s.a.w. memanggil Ali r.a. dan Fadhl bin Abas, lalu Rasulullah s.a.w. bersandar kepada kedua mereka dan terus pergi ke masjid. Setelah Rasulullah s.a.w. sampai di masjid maka beliau pun bersolat subuh bersama dengan para jemaah.
Setelah selesai solat subuh maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: "Wahai kaum muslimin, kamu semua sentiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah, oleh itu hendaklah kamu semua bertaqwa kcpada Allah s.w.t. dan mengerjakan segala perintahnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini adalah hari pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia."
Setelah berkala demikian maka Rasulullah s.a.w. pun pulang ke rumah beliau. Kemudian Allah s.w.t. mewahyukan kepada malaikat lzrail: "Wahai lzrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendak mencabut rohnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut sekali. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlah lerlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masukiah kamu ke rumahnya dan kalau ia tidak izinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali padaku."
Sebaik sahaja malaikat lzrail mendapat perintah dari Allah s.w.t. maka malaikal lzrail pun turun dengan menyerupai orang Arab Badwi. Setelah malaikat lzrail sampai di hadapan rumah Rasulullah s.a.w. maka ia pun memberi salam: "Assalaamu alaikum yaa ahia baitin nubuwwati wa ma danir risaalati a adkhulu?" [Mudah-mudahan keselamatan tetap untuk kamu semua sekalian, wahai penghuni rumah nabi dan sumber risaalah, bolehkan saya masuk?" Apabila Fatimah mendengar orang memberi salam maka ia-pun berkata; "Wahai hamba Allah, Rasulullah s.a.w. sedang sibuk sebab sakitnya yang semakin berat."
Kemudian malaikat lzrail berkata lagi seperti dipermulaannya, dan kali ini seruan malaikat itu telah didengar oleh Rasulullah s.a.w. dan Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Falimah r.a.: "Wahai Fatimah, siapakah di depan pintu itu." Maka Fatimah r.a. pun berkata: "Ya Rasulullah, ada seorang Arab badwi memanggil mu, dan aku telah katakan kepadanya bahawa anda sedang sibuk sebab sakit, sebaliknya dia memandang saya dengan tajam sehingga saya merasa mcnggigil badan saya." Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata; "Wahai Fatimah, tahu-kah kamu siapakah orang itu?." Jawab Fatimah; "Tidak ayah." Dia adalah malaikat lzrail, malaikat yang akan memutuskan segala macam nafsu syahwat yang memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yang memusnahkan semua rumah serta meramaikan kubur." Fatimah r.a. tidak dapat menahan air matanya lagi setelah mengetahui bahawa saat perpisahan dengan ayahandanya akan berakhir, dia menangis sepuas-puasnya.
Apabila Rasulullah s.a.w. mendengar tangisan Falimah r.a. maka beliau pun berkata: "Janganlah kamu menangis wahai Fatimah, engkaulah orang yang pertama dalam keluargaku akan bertemu dengan aku." Kemudian Rasulullah s.a.w. pun menjemput malaikat lzrail masuk. Maka malaikat lzrail pun masuk dengan mengucap: "Assalamuaalaikum ya Rasulullah." Lalu Rasulullah s.a.w. menjawab: "Wa alaikas saalamu, wahai lzrail engkau datang menziarahi aku atau untuk mencabut rohku?" Maka berkata malaikat lzrail: "Kedatangan saya adalah untuk menziarahimu dan untuk mencabut rohmu, itupun kalau kamu izinkan, kalau kamu tidak izinkan maka aku akan kembali." Berkata Rasulullah s.a.w.: "Wahai lzrail, di manakah kamu tinggalkan Jibril?" Berkata lzrail: "Saya tinggalkan Jibril di langit dunia, semua para malaikat sedang memuliakan dia."
Tidak beberapa saat kemudian Jibril a.s. pun turun dan duduk dekat kepala Rasulullah s.a.w. Apabila Rasulullah s.a.w. melihat kedatangan Jibril a.s. maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: "Wahai Jibril, tahukah kamu bahawa ajalku sudah dekat" Berkata Jibril a.s.: "Ya aku memang tahu." Rasulullah s.a.w. bertanya lagi: "Wahai Jibril, beritahu kepadaku kemuliaan yang menggembirakan aku disisi Allah s.w.t." Berkata Jibril a.s.: "Sesungguhnya semua pintu langit telah dibuka, para malaikat bersusun rapi menanti rohmu dilangit. Kesemua pintu-pintu syurga telah dibuka, dan kesemua para bidadari sudah berhias menanti kehadiran rohmu."
Berkala Rasulullah s.a.w.: "Alhamdulillah, sekarang kamu katakan pula tentang umatku di hari kiamat nanti." Berkata Jibril a.s.: "Allah s.w.t. telah berfirman yang ber-maksud: "Sesungguhnya aku telah melarang semua para nabi masuk ke dalam syurga sebelum engkau masuk terlebih dahulu, dan aku juga melarang semua umat memasuki syurga sebelum umatmu memasuki syurga." Berkata Rasulullah s.a.w.: "Sekarang aku telah puas hati dan telah hilang rasa susahku." Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata: "Wahai lzrail, dekatlah kamu kepadaku."
Selelah itu Malaikat lzrail pun memulakan tugasnya, apabila roh nya sampai pada pusat, maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: "Wahai Jibril, alangkah dahsyatnya rasa mati." Jibril a.s. mengalihkan pandangan dari Rasulullah s.a.w. apabila mendengar kata-kata beliau itu. Melihatkan telatah Jibril a.s. itu maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: "Wahai Jibril, apakah kamu tidak suka melihat wajahku?" Jibril a.s. berkata: "Wahai kekasih Allah, siapakah orang yang sanggup melihat wajahmu dikala kamu dalam sakaratul maut?"
Anas bin Malik r.a. berkata: "Apabila roh Rasulullah s.a.w. telah sampai di dada beliau telah bersabda: "Aku wasiatkan kepada kamu agar kamu semua menjaga shalat dan apa-apa yang telah diperintahkan ke atasmu." Ali r.a. berkata: "Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. ketika menjelang saat-saat terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan saya meletakkan telinga, saya dengan Rasulullah s.a.w. berkata: "Umatku, umatku." Telah bersabda Rasulullah s.a.w. bahawa: "Malaikat Jibril a.s. telah berkata kepadaku; "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah s.w.t. telah menciptakan sebuah laut di belakang gunung Qaf, dan di laut itu terdapat ikan yang selalu membaca selawat untukmu, kalau sesiapa yang mengambil seekor ikan dari laut tcrsebut maka akan lumpuhlah kedua belah tangannya dan ikan tersebut akan menjadi batu
GANJARAN PAHALA SOLAT SUBUH
RASULULLAH SAW bersabda maksudnya: ?Sesiapa yang menunaikan solat Subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah SWT. Kerana itu, janganlah kamu mencari jaminan Allah SWT dengan sesuatu (selain daripada solat), yang pada waktu kamu mendapatkannya, lebih-lebih lagi ditakuti kamu tergelincir ke dalam api neraka.? (Hadis riwayat Muslim)Muhammad Abdur Rauf al-Munawi dalam kitabnya at-Ta?arif menegaskan, as-Subhu atau as-Sabah adalah permulaan siang hari, iaitu ketika ufuk berwarna merah jingga di langit tertutup oleh tabir matahari. Adapun solat Subuh ibadat yang dilaksanakan ketika fajar siddiq dan berakhir pada waktu matahari terbit.
Solat Subuh memiliki banyak daya tarikan kerana kedudukannya dalam Islam dan nilainya yang tinggi dalam syariat. Banyak hadis mendorong untuk melaksanakan solat Subuh serta menyanjung mereka yang menjaga dan mengerjakannya.
Rasulullah SAW mengetahui waktu Subuh adalah waktu yang sangat sulit dan payah untuk bangun dari tidur. Seorang Muslim bila dibiarkan begitu saja (tertidur), akan memilih untuk merehatkan dirinya sampai terjaga hingga terbit matahari dan meninggalkan solat Subuh, atau ?Subuh gajah?, iaitu dikerjakan solat Subuh tidak pada waktunya yang betul.
Rasulullah SAW mengkhususkan solat subuh dengan beberapa keistimewaan tunggal dan sifat tertentu yang tidak ada pada solat lain. Banyak keutamaan dan kelebihan yang didapati di waktu subuh.
Salah satu keutamaannya adalah Rasulullah SAW mendoakan umatnya yang bergegas dalam melaksanakan solat Subuh, sebagaimana disebutkan dalam hadis: ?Ya Allah, berkatilah umatku selama mereka suka bangun subuh (iaitu mengerjakannya).? (Hadis riwayat Termizi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah)
Jika Rasulullah SAW yang berdoa, maka tidak ada hijab di antara Baginda dengan Allah SWT kerana Baginda sendiri adalah orang yang secara jasadiyah paling dekat dengan Allah SWT.
Waktu Subuh adalah waktu yang paling baik untuk mendapatkan rahmat dan keredaan Allah SWT. Allah SWT berfirman maksudnya: ?Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keredaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling daripada mereka kerana mengharapkan perhiasan duniawi, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya sudah Kami lalaikan daripada mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melampaui batas.? (Surah al-Kahfi, ayat 2)
Keutamaan solat Subuh diberikan ganjaran pahala melebihi keindahan dunia dan seisinya, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam at-Termizi: ?Dari Aisyah telah bersabda Rasulullah SAW, dua rakaat solat Fajar pahalanya lebih indah daripada dunia dan seisinya.?
Begitulah keistimewaan solat Subuh. Apakah yang menghalang kita untuk menyingkap selimut dan mengakhiri tidur untuk melakukan solat Subuh? Bukankah solat Subuh menjadi bahagian yang begitu besar kemuliaannya dibandingkan dunia dan seisinya?
Diriwayatkan Muslim daripada Usman bin Affan berkata, Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya: ?Barang siapa yang solat Isyak berjemaah maka seolah-olah dia telah solat setengah malam, barang siapa solat Subuh berjemaah, maka seolah-olah dia telah melaksanakan solat malam satu malam penuh.? (Hadis riwayat Muslim).
Solat Subuh adalah sumber daripada segala cahaya di hari kiamat. Di hari itu, semua sumber cahaya di dunia akan padam. Matahari akan digulung, ibadat yang akan menerangi pelakunya.
Diriwayatkan daripada Abu Musa al-Asyaari, dia berkata Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya: ?Barang siapa yang solat dua waktu yang dingin, maka akan masuk syurga.? (Hadis riwayat Bukhari). Dua waktu yang dingin itu adalah solat Subuh dan Asar.
Mereka yang menjaga solat Subuh dan Asar dijanjikan kelak di syurga akan melihat Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: ?Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama. Baginda berkata, ?Sungguh kamu akan melihat Rabb (Allah), sebagaimana kamu melihat bulan yang tidak terhalang dalam memandangnya. Apabila kamu mampu, janganlah kamu menyerah dalam melakukan solat sebelum terbit matahari dan solat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah.? (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW memberi janji, apabila solat Subuh dikerjakan, maka Allah akan melindungi siapa saja yang mengerjakannya seharian penuh. Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya: ?Barang siapa yang menunaikan solat Subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka janganlah cuba-cuba membuat Allah membuktikan janji-Nya. Barang siapa yang membunuh orang yang menunaikan solat Subuh, Allah SWT akan menuntutnya, sehingga Allah SWT akan membenamkan mukanya ke dalam neraka.? (Hadis riwayat Muslim, at-Termizi dan Ibn Majah)
Semoga kita tetap menjaga dan memelihara solat Subuh seperti dijanjikan Allah. Bergegas bangun tidur apabila terdengar laungan azan berkumandang untuk segera mengerjakan solat Subuh.
Kelebihan Membaca Surah Al-Baqarah
Daripada Abu Hurairah r.a bahawa Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya : “Janganlah kamu jadikan rumah-rumah kamu perkuburan sesungguhnya syaitan akan lari dari rumah yang dibaca padanya surah al-Baqarah”. (Riwayat Muslim)
Rumah adalah sebahagian daripada kesempurnaan nikmat pemberian Allah SWT kepada manusia. Rumah menjadi tempat tinggal, tempat berehat dan banyak lagi manfaat lain yang boleh diperoleh daripadanya. Itulah yang dikatakan oleh Ibnu Katsir ketika mentafsirkan surat An Nahl ayat 80, (“Dan Allah menjadikan bagi mu rumah-rumah mu sebagai tempat tinggal”). Justeru mereka yang dikurniakan kemampuan memiliki rumah sendiri tidak kira besar mahupun kecil perlu mensyukurinya.
Islam mengajar kita tatacara tertentu dalam mendirikan rumah atau menduduki rumah baru iaitu memperbanyakkan membaca surat Al-Baqarah dari ayat pertama sehingga ayat terakhir. Rasulullah SAW pernah bersabda yang maksudnya : “Bacalah surat al-Baqarah di rumah kalian, kerana sesungguhnya syaitan itu tidak akan memasuki sesebuah rumah yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah”.
Surah al-Baqarah menceritakan asal usul kejadian manusia, serta asal usul kemurkaan Allah kepada syaitan. Hakikat inilah yang melemahkan syaitan apabila kita membaca surah tersebut. Ia mendedahkan kelemahan mereka dan kehormatan kita yang dilantik oleh Allah SWT sebagai khalifah di dunia.
Dengan membacakan surah al-Baqarah suasana rumah akan menjadi lebih tenang dan akan dijauhi daripada gangguan syaitan. Jangan pula ketika memasuki rumah baru kita membawa masuk segala perkara baru yang bercanggah dengan agama seperti mengamalkan perkara khurafat dan ritual-ritual seperti memanggil dukun dan paranormal agar rumah terhindar daripada gangguan syaitan atau perkara-perkara ghaib. Semua ini jelas merupakan perbuatan syirik dan mengundang kemurkaan Allah!
Ketika di rumah sama ada rumah baru atau yang sudah lama didiami, jangan sesekali kita melakukan perkara-perkara yang boleh mengundang syaitan untuk masuk dan tinggal di dalamnya seperti membawa masuk perkara-perkara haram dan maksiat, menyimpan patung berhala dan sebagainya. Mahukah kita mendiami rumah bersama-sama syaitan? Ketahuilah bahawa syaitan sesekali tidak akan pernah berhenti berusaha untuk memasuki rumah orang-orang yang beriman dengan tujuan untuk menyesatkannya
Subscribe to:
Posts (Atom)